Apakah kalian sudah siap untuk belajar hal baru yang keren dan seru? Kali ini kita akan membahas tentang array, salah satu konsep dasar dalam pemrograman yang sangat penting dan berguna. Array adalah kumpulan dari data-data yang memiliki tipe yang sama dan disimpan dalam urutan tertentu. Dengan array, kita bisa menyimpan banyak data dalam satu variabel saja, tanpa perlu membuat variabel baru setiap kali kita ingin menambahkan data. Keren, kan?
Tapi tunggu dulu, array itu ada berbagai macam, lho. Ada array satu dimensi, dua dimensi, bahkan tiga dimensi atau lebih. Apa bedanya? Bagaimana cara membuat dan menggunakannya? Tenang, sobat. Di artikel ini, kita akan membahas semua hal tentang array satu dimensi dan dua dimensi dalam bahasa C++. Kita akan belajar apa itu array satu dimensi dan dua dimensi, bagaimana cara mendeklarasikan, menginisialisasi, mengakses, dan memanipulasi elemen-elemen array. Kita juga akan melihat contoh-contoh program yang menggunakan array satu dimensi dan dua dimensi untuk menyelesaikan berbagai masalah. Jadi, siapkan diri kalian untuk menguasai array 1 dimensi dan 2 dimensi dalam bahasa C++!
Apa itu Array Satu Dimensi dan Dua Dimensi?
Sebelum kita masuk ke pembahasan lebih lanjut, kita perlu tahu dulu apa itu array satu dimensi dan dua dimensi. Secara sederhana, array satu dimensi adalah array yang hanya memiliki satu subskrip atau indeks, sedangkan array dua dimensi adalah array yang memiliki dua subskrip atau indeks. Subskrip atau indeks adalah angka yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengakses elemen-elemen array. Subskrip atau indeks array selalu dimulai dari nol, bukan satu.
Array satu dimensi bisa dibayangkan sebagai sebuah baris atau kolom yang berisi data-data dengan tipe yang sama. Misalnya, kita bisa membuat sebuah array satu dimensi yang berisi nama-nama buah, seperti ini:
Array satu dimensi ini memiliki lima elemen, yang masing-masing memiliki subskrip atau indeks dari 0 sampai 4. Kita bisa mengakses elemen-elemen array ini dengan menggunakan subskrip atau indeksnya, misalnya:
Array dua dimensi bisa dibayangkan sebagai sebuah tabel atau matriks yang berisi data-data dengan tipe yang sama. Misalnya, kita bisa membuat sebuah array dua dimensi yang berisi nilai-nilai siswa, seperti ini:
Array dua dimensi ini memiliki sembilan elemen, yang masing-masing memiliki dua subskrip atau indeks, yaitu subskrip baris dan subskrip kolom. Kita bisa mengakses elemen-elemen array ini dengan menggunakan subskrip atau indeksnya, misalnya:
Bagaimana Cara Mendeklarasikan dan Menginisialisasi Array Satu Dimensi dan Dua Dimensi?
Untuk membuat sebuah array satu dimensi atau dua dimensi dalam bahasa C++, kita perlu mendeklarasikan tipe data, nama, dan ukuran array. Ukuran array adalah jumlah elemen yang bisa disimpan dalam array. Ukuran array harus ditentukan saat mendeklarasikan array, dan tidak bisa diubah setelahnya. Ukuran array harus berupa konstanta, yaitu nilai yang tetap dan tidak bisa diubah. Ukuran array juga harus lebih besar dari nol, karena array tidak bisa kosong.
Bentuk umum dari pendeklarasian array satu dimensi adalah sebagai berikut:
Contoh:
Bentuk umum dari pendeklarasian array dua dimensi adalah sebagai berikut:
Contoh:
Setelah mendeklarasikan array, kita bisa menginisialisasi atau memberikan nilai awal kepada elemen-elemen array. Ada dua cara untuk menginisialisasi array, yaitu secara langsung atau secara tidak langsung.
Secara langsung, kita bisa menginisialisasi array saat mendeklarasikannya, dengan menggunakan tanda kurung kurawal { } dan memasukkan nilai-nilai elemen array di dalamnya. Nilai-nilai elemen array harus dipisahkan dengan koma, dan harus sesuai dengan tipe data dan ukuran array. Jika kita tidak memberikan nilai kepada semua elemen array, maka elemen yang tidak diberi nilai akan diisi dengan nilai default, yaitu nol untuk tipe data numerik, dan karakter kosong untuk tipe data karakter.
Contoh:
Secara tidak langsung, kita bisa menginisialisasi array setelah mendeklarasikannya, dengan menggunakan pernyataan-pernyataan penugasan atau assignment. Kita bisa memberikan nilai kepada elemen array dengan menggunakan subskrip atau indeksnya, dan menggunakan operator penugasan =. Kita bisa memberikan nilai kepada elemen array satu per satu, atau menggunakan perulangan untuk memberikan nilai secara otomatis.
Contoh:
Bagaimana Cara Mengakses dan Memanipulasi Elemen Array Satu Dimensi dan Dua Dimensi?
Setelah kita membuat dan menginisialisasi array, kita bisa mengakses dan memanipulasi elemen-elemen array sesuai dengan kebutuhan kita. Kita bisa membaca atau menampilkan nilai elemen array, atau mengubah atau menulis nilai elemen array. Kita bisa mengakses dan memanipulasi elemen array dengan menggunakan subskrip atau indeksnya, dan menggunakan operator-operator yang sesuai.
Untuk membaca atau menampilkan nilai elemen array, kita bisa menggunakan operator output << dan fungsi-fungsi seperti cout, printf, atau lainnya. Kita bisa menampilkan nilai elemen array satu per satu, atau menggunakan perulangan untuk menampilkan nilai secara otomatis.
Contoh:
Untuk mengubah atau menulis nilai elemen array, kita bisa menggunakan operator input >> dan fungsi-fungsi seperti cin, scanf, atau lainnya. Kita bisa mengubah atau menulis nilai elemen array satu per satu, atau menggunakan perulangan untuk mengubah atau menulis nilai secara otomatis.
Contoh:
Dengan mengakses dan memanipulasi elemen array, kita bisa melakukan berbagai operasi dan perhitungan dengan array, seperti mencari nilai maksimum, minimum, rata-rata, jumlah, atau lainnya. Kita juga bisa melakukan operasi antara dua array atau lebih, seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, atau lainnya. Kita juga bisa melakukan operasi lain yang berkaitan dengan array, seperti sorting, searching, reversing, atau lainnya. Kita akan melihat contoh-contoh program yang menggunakan array satu dimensi dan dua dimensi untuk menyelesaikan berbagai masalah di bagian selanjutnya.
Post a Comment for "Kuasai Array 1 Dimensi dan 2 Dimensi dalam Bahasa C++"